Gambar: Pixabay
OFiSKITA - Sektor pengadaan sebagai sebuah industri telah banyak berkembang sejak saat awal. Dalam pengadaan perusahaan, ini menuntut tanggung jawab yang besar menuntut eksekutif pengadaan untuk menjadi visioner dan inovatif sambil berkomitmen untuk memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
Pergeseran paradigma
E-commerce B2B telah berjalan berbarengan dengan gelombang e-commerce B2C di seluruh dunia. Dan dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan e-commerce B2B akan melebihi e-commerce B2C dalam hal volume penjualan. Dengan kata lain, pengadaan B2B diharapkan akan menghadapi perubahan paradigma dalam waktu yang lebih cepat. Sejauh ini, e-commerce B2B telah mengikuti tren e-commerce B2C, namun, masa depan akan berbeda karena masing-masing akan mengambil jalan mereka sendiri.
Perubahan yang sangat dibutuhkan
Selama beberapa tahun terakhir, banyak inisiatif di seluruh dunia telah berhasil mengkonseptualisasikan e-commerce B2B dan e-procurement. Alasan utama mengapa bisnis beralih dari perdagangan tradisional ke perdagangan elektronik mencakup beberapa manfaat mendasar perdagangan elektronik seperti model swalayan, efisiensi yang lebih baik dalam membuat keputusan, informasi yang lebih transparan, dan analitik yang lebih baik dan pembelian terstruktur.
Bagaimana masa depan pengadaan?
Masa depan pengadaan diperkirakan akan didorong oleh pendekatan yang dipimpin oleh pusat, yang ditandai dengan konektivitas yang konstan dan dimungkinkan dari sisi teknologi.
Pengadaan terpusat sekarang
Dalam paradigma baru, kita harus mulai melihatnya dari perspektif "optimasi proses", "pengurangan biaya" dan "penetapan arah". Kegiatan organisasi dapat tersebar di sejumlah pabrik atau lokasi. Dan untuk organisasi besar, diperlukan sejumlah besar sumber daya dan alat untuk beroperasi di tingkat puncak. Salah satu alasan utama mengapa perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelola praktik pembelian mereka adalah karena berbagai tim pembelian mengadakan di lokasi yang berbeda dan “tidak dilacak”.
Tren lain yang menarik akan terjadi dalam B2B e-commerce adalah keberhasilan pemain niche. Tidak seperti B2C e-commerce di mana kita telah melihat keunggulan atas spesialis, dalam B2B e-commerce, spesialis yang akan memberikan solusi terbaik untuk masalah niche yang dihadapi oleh bisnis terhadap pembelian akan menemukan lebih banyak kesuksesan.
Dengan perusahaan yang beralih ke e-commerce B2B, semakin banyak data pengadaan real-time yang akan ditangkap. Data ini akan membantu pemain e-commerce B2B untuk lebih memahami perilaku pembeli bisnis dan pada akhirnya menawarkan wawasan berbasis data. Perusahaan e-commerce B2B akan menggunakan data ini untuk memberikan pengalaman yang dipersonalisasi untuk setiap pembeli/bisnis.
Sumber: entrepreneur.com