Sumber : Fajar.com

OFiSKITA - Melihat banyaknya kasus kebocoran data yang dimuat di berita teknologi semakin menegaskan bahwa masyarakat harus berhati-hati dengan penyebaran informasi pribadi melalui internet. Supaya data diri tidak diretas dan disalahgunakan, ikuti 5 tips melindungi privasi berikut ini.  

1. Minimalisasi Penyebaran Data Pribadi di Internet 

Sumber : Suara.com

Sadar atau tidak, sering kali kita dengan mudah membagikan informasi pribadi seperti alamat e-mail, alamat rumah, nomor telepon, kegiatan sehari-hari, sampai foto-foto pribadi di internet, terutama media sosial. 

Dari kondisi di atas, maka jangan heran bila saat ini sering terjadi Doxing, yaitu upaya membongkar atau menyebarluaskan data pribadi seseorang tanpa izin dari orang yang bersangkutan. 

Salah satu dampak nyata dari Doxing adalah penipuan online. Di sisi lain, sejumlah pihak tak bertanggung jawab menggunakan Doxing untuk mempermalukan atau mengintimidasi pihak yang ditargetkan. 

2. Jangan Membagikan Kode OTP Kepada Orang Lain

Sumber : Infokomputer.com

Tips kedua yaitu jangan membagikan One Time Password (OTP) kepada orang lain. Pasalnya, ketika pelaku kejahatan berhasil mendapatkan kode OTP milik Anda, maka data-data pada perangkat tersebut, termasuk informasi perbankan yang ada kemungkinan besar sudah tidak terjamin keamanannya. 

3. Ganti Password secara Berkala 

Sumber : Intipesan.com

Tahukah Anda bahwa sekitar 80% kejahatan siber terjadi akibat kombinasi password yang lemah? Untuk itu, pastikan bahwa akun-akun milik Anda memiliki kombinasi kata sandi yang rumit. 

Oh iya, penting juga mengubah password secara berkala guna mengurangi risiko peretasan data pribadi. Anda bisa mengganti kata sandi setiap satu bulan atau tiga bulan sekali. 

Meski baik untuk meminimalisasi risiko peretasan, mengubah sandi secara teratur bisa membuat seseorang mengalami kebingungan. Oleh karena itu, setelah mengubah password Anda bisa mencatat kata sandi terbaru di tempat yang aman. 

4. Waspada Ketika Melakukan Klik Sebuah Tautan 

Sumber : Tun.com

Menurut sebuah berita teknologi terkini, 32% pencurian data terjadi akibat kegiatan phising. Phising sendiri diartikan sebagai upaya seseorang mendapatkan data pribadi orang lain menggunakan teknik pengelabuan. Data finansial dan informasi akun biasanya menjadi informasi paling diincar oleh pelaku phising. 

Pada praktiknya, pelaku phising akan mengarahkan korbannya untuk mengklik sebuah tautan. Setelah mendapatkan informasi yang diinginkan, pelaku bisa saja menjual data Anda atau memanfaatkannya untuk menipu orang lain.  

Nah, sekarang sudah tahu bukan, mengapa Anda tidak boleh sembarangan mengklik sebuah link atau tautan?

5. Jangan Sembarangan Menggunakan Wifi Publik 

Sumber : Logique.co.id

Mendapatkan akses wifi secara gratis memang menyenangkan, tetapi terkadang wifi bisa menjadi sarana bagi pihak tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi Anda, lho. Di sisi lain, wifi publik rentan terserang malware. 

Jika wifi tersebut tetap digunakan, kemungkinan besar perangkat Anda akan terinfeksi virus dan membuat data-data di dalamnya hilang. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari penggunaan wifi publik agar data Anda tidak diretas. 

Dari berita teknologi di atas, sekarang Anda bisa tahu bagaimana tips melindungi data pribadi agar tidak bocor di dunia maya. Semoga informasi di atas membantu dan selamat mencoba!

Referensi: logique.co.id; antaranews.com; money.kompas.com; wartaekonomi.co.id