Gambar: tribunnews.com
OFiSKITA - Hidup di zaman yang serba modern ini ternyata belum sepenuhnya diadaptasi oleh kebanyakan orang, dan sepertinya membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk benar-benar menerapkan modernisasi tersebut. Benar memang kita secara perlahan sudah bergerak ke arah digitalisasi. Namun kalau mau jujur, digitalisasi yang sudah terjadi sekarang barulah pada tahap perubahan gaya hidup dari manual ke otomasi, atau dari offline menjadi online. Selebihnya? Ini dia yang menjadi PR besar bersama.
Penerapan teknologi smart office misalnya, di Indonesia sudah pasti butuh investasi yang amat sangat besar mulai dari perangkat sampai dengan pembelajaran dari individu-individu yang akan mengoperasikannya. Tapi mungkin saja di antara pembaca ada yang kantornya sudah menerapkan konsep smart office? Kantor modern memiliki banyak fitur baru yang menarik, diantaranya perabotan ergonomis terbaru, denah lantai dengan konsep terbuka, dan yang paling membedakan adalah pemanfaatan teknologi baru yang dapat meningkatkan performa kerja karyawan menjadi lebih efisien dan produktif.
Ini adalah langkah pertama untuk menciptakan kantor yang cerdas. Pencahayaan yang cerdas memiliki potensi untuk mengurangi konsumsi energi hingga 90%, per bola lampu. Sehingga menghasilkan tagihan listrik yang jauh lebih rendah. Dengan adanya sensor IoT yang bisa mendeteksi gerakan, menyalakan atau mematikan penerangan pun menjadi lebih mudah. Secara otomatis lampu akan meredup ketika ada cukup cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan, atau bahkan bertambah terang di malam hari atau ketika cuaca di luar sedang berawan.
Pendingin udara pintar dapat mendeteksi pola penggunaan dan mengontrol suhu yang sesuai. Seperti halnya pencahayaan cerdas, smart AC juga memiliki sensor gerak yang memberi tahu kapan pendingin ruangan harus dimatikan atau dinyalakan.
Anda pati tahu bahwa terlalu lama duduk tidak menyehatkan bagi tubuh. Nah smart desk bisa mengatasi masalah ini dalam sekejap. Meja-meja tersebut dapat mempelajari preferensi penggunanya apakah akan digunakan dalam posisi duduk atau posisi berdiri (standing desk). Sebagian besar meja pintar dapat berfungsi sebagai meja kolaborasi juga, yang berarti mereka dapat saling menempel, memungkinkan untuk optimasi ruang kantor yang cerdas.
Ruang konferensi yang cerdas memiliki sistem pemesanan online, yang memungkinkan pengguna untuk menemukan dan memesan ruang berdasarkan fitur kamar, ukuran, peralatan audio/video atau katering, misalnya. Sistem pemesanan online juga dapat mengirimkan pengingat otomatis yang memberi tahu tentang segala perubahan mengenai lokasi, waktu, atau pembatalan. Pengingat tersebut juga termasuk apakah ada orang yang sedang menggunakan ruangan atau antian pengguna berikutnya dan banyak lagi.
Untuk memastikan keamanan kantor yang lebih baik, berinvestasi dalam pemantauan video cerdas sangat penting. Tidak seperti kamera keamanan yang ketinggalan zaman, sistem pemantauan video pintar memiliki tampilan sudut yang luas, dapat merekam video yang jernih dalam pencahayaan rendah, dan memiliki kemampuan zoom yang sangat baik. Pengguna dapat mengakses video melalui smartphone atau PC yang terhubung. Dan karena semuanya disimpan di cloud, prosedur ini sangat mudah. Video dan gambar dapat dicari berdasarkan tanggal dan waktu, dan diunduh sesuai kebutuhan.
Terakhir, sementara pemantauan video yang cerdas akan memastikan keamanan fisik ruang kantor, VPN bisnis akan memastikan keamanan siber yang lebih baik. Perangkat yang terhubung dengan IoT berisiko menyebabkan beberapa masalah keamanan utama. Karenanya, penting bagi bisnis untuk melindungi perangkat serta data-data di dalamnya. VPN bisnis membuat koneksi yang lebih aman ke jaringan, mencegah orang luar mendapatkan akses, bahkan 'menyembunyikan' koneksi tersebut sehingga tidak dapat dideteksi. Sebagai tindakan keamanan tambahan, ia menggunakan enkripsi canggih yang nyaris mustahil untuk diuraikan. Sangat penting untuk menggunakan VPN bisnis ketika mengakses perangkat IoT di luar kantor saat terhubung ke jaringan publik.
Kira-kira, kapan ya semua kantor di Indonesia bisa menerapkan konsep smart office seperti ini?
Sumber: ceoworld.biz; tribunnews.com