Gambar: Pexels
OFiSKITA – Saat ini, kecepatan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam lingkungan bisnis global. Dari perspektif teknologi, ini berarti perusahaan harus dengan cepat membangun, menguji, dan menyebarkan aplikasi yang mendorong pertumbuhan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi pengeluaran. Tahun 2019 akan membawa tantangan dan peluang baru bagi perusahaan pengembangan aplikasi. Untuk itu, IBM merilis IBM Virtual Data Pipeline (VDP) untuk membantu Anda berinovasi dengan kecepatan permintaan pelanggan.
Pengembangan aplikasi dengan cepat berubah dari pendekatan bisnis dimana ketika membuat aplikasi kita membuatnya secara berkelanjutan. Metode ini dikenal sebagai DevOps, yakni siklus pengembangan berkelanjutan di mana aplikasi yang dibuat mulai dari tahap pengembangan - pengujian - produksi berlangsung hampir setiap hari. Proses DevOps membutuhkan akses berkelanjutan untuk meningkatkan aplikasi dengan versi terbaru dan memperbaharui data produksi di dalamnya sehingga proses pengembangan dan pengujian yang dilakukan dapat menentukan keberhasilan. Kebutuhan akan akses berkelanjutan ini menciptakan masalah penyimpanan untuk para developer, dan untuk mengatasi masalah ini, pengembang (developer) justru membuat lusinan salinan data yang membutuhkan waktu yang lama.
Untuk itu, IBM InfoSphere Virtual Data Pipeline hadir untuk menyelesaikan masalah ini dengan “menyegarkan” dan “mengotomatisasikan” data aplikasi yang dibuat pengembang.IBM InfoSphere Virtual Data Pipeline dapat membuat data virtual untuk dimanfaatkan pengembang dan penguji aplikasi. Hasil salinan data virtual ini dapat di-refresh secara otomatis sesuai kebutuhan.
IBM sepenuhnya menyadari manfaat dari DevOps, melihat banyak perusahaan dan organisasi kesulitan menangani masalah penyimpanan data. Biaya konsumsi kapasitas serta waktu dan upaya untuk penyediaan dan pengaturan lingkungan ini menghambat kinerja terbaik pengembang dan penguji aplikasi. Untuk itu, IBM InfoSphere Virtual Data Pipeline menawarkan peluang baru yang tidak hanya dapat meringankan beban kerja dengan DevOps, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence dan Analytics.
Sumber: IBM