Gambar: Pixabay
OFiSKITA - Pasar layanan pesan-antar makanan terbukti digandrungi banyak orang, khususnya di masa pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan penelitian McKinsey pada tahun 2020, terjadi peningkatan sebesar 34% di Indonesia dalam hal penggunaan jasa pesan antar makanan selama masa pandemi. Survei serupa dari DailySocial dan Populix juga mendapatkan data bahwa 53% responden mengatakan bahwa aplikasi pesan-antar makanan banyak digunakan selama periode karantina mandiri.
Peluang ini dimanfaatkan oleh Shopee melalui kanal Shopee Food sejak April 2020 dengan memasarkan produk makanan dan minuman yang tahan lama seperti frozen food dan minuman kemasan. Saat ini Shopee sedang dalam persiapan untuk semakin memperluas pasar mereka, sekaligus menjadi pesaing layanan pesan-antar makanan yang sudah lebih senior yaitu GoFood dan GrabFood. Bedanya ini adalah kali pertama perusahaan e-commerce bermain di lahan yang lebih dulu dikuasai oleh perusahaan ride hailing.
Hal ini ditandai juga dengan pengumuman resmi pihak Shopee Indonesia mengenai perekrutan mitra pengemudi di jagad maya. Layanan Shopee Food sendiri disinyalir akan terpisah dari aplikasi utama Shopee. Menurut Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja, perusahaannya menyoroti perubahan besar dari pergeseran kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengutamakan untuk membeli makanan secara online. Masih menurut Handhika, lebih dari 500 mitra penjual makanan dan minuman siap saji dikurasi oleh perusahaan, dan mereka berkomitmen untuk memperbanyak mitra penjual dan memperluas cakupan Shopee Food ke luar Jakarta. Tentunya Shopee perlu memperkuat infrastruktur yang sudah ada, yaitu ShopeePay dan logistik Shopee Xpress. Induk Shopee, Sea Limited Group yang berlokasi di Vietnam malahan sudah lebih dulu meluncurkan layanan pesan-antar makanan dengan nama Now, setelah mengakuisisi Foody Corporation.
GlobalWebIndex melakukan survei global untuk mengetahui apa saja yang membuat orang tergerak untuk memesan makanan secara online, dan lima alasan teratas adalah: gratis ongkos kirim sebanyak 51%, pengiriman cepat 48%, penawaran diskon 43%, ketersediaan dan kelengkapan produk 36%, serta kemudahan proses pemesanan 30%. Selain Shopee, ditengarai Tokopedia juga sedang dalam rencana merger dengan Gojek. Jika benar adanya, penggabungan ini akan semakin memperluas kolaborasi di banyak sisi, termasuk perluasan layanan GoPay untuk pembayaran di Tokopedia.
Sumber: katadata.co.id; tekno.kompas.com; dailysocial.id; markey.id