Gambar: Pixabay
OFiSKITA - Bagaimana pengaturan rutinitas kerja Anda saat ini? Masih menerapkan sistem kerja jarak jauh dengan durasi 9-to-5? Apakah juga masih berkutat dengan konsep work-life balance? yang ternyata praktiknya tidak semudah mengucapkannya. Kenyataannya, dalam situasi kerja saat ini dimana sebagian besar orang bekerja dari rumah masing-masing, sulit untuk benar-benar membuat batasan yang kaku antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi Anda.
Pukul 9 pagi saat Anda sudah bersiap duduk di depan laptop, tiba-tiba anak merengek minta diajak bermain. Anda tentu tidak mungkin menolaknya da butuh sedikit waktu untuk membujuknya agar bermain dengan pengasuh misalnya. Contoh kecil ini bukti bahwa sebenarnya yang kita butuhkan bukanlah work-life balance, melainkan work-life integration yang lebih fleksibel mengikuti timing setiap individu.
BACA JUGA: Produktivitas yang Fleksibel untuk Anda yang Sedang WfH
Work-life integration adalah tentang menggabungkan dua sisi kehidupan Anda, berbeda dengan work-life balance yang memisahkan antara urusan pekerjaan dengan urusan pribadi. Hal ini tentu lebih nyaman khususnya bagi Anda yang memiliki waktu produktif sedikit berbeda dengan rekan kerja lainnya. Bila sebelumnya Anda berolahraga sebelum atau seusai jam kerja, maka sekarang cobalah menyisipkan olahraga tengah hari pada jam makan siang. Atau bila Anda termasuk orang yang baru bisa fokus bekerja pada siang hari, atur saja janji rapat menjadi lebih sore atau malam sekalipun. Mana saja yang menurut Anda nyaman, yang penting tugas-tugas tidak terlantar.
BACA JUGA: Siapkan SDM untuk Perubahan Dunia Kerja di Masa Depan
Pertama, kenali dulu apa kebutuhan Anda, karena kehidupan setiap orang berbeda.
Kedua, buat jadwal dari daftar kebutuhan Anda tadi. Misalnya, jika Anda bukan termasuk morning person, mulailah bekerja pada jam produktif Anda mungkin jam 10 atau 11 siang? Ini penting untuk kenyaman Anda dan menghindari kelelahan.
Ketiga, sinkronkan waktu Anda. Misalnya, buat kesepakatan dengan keluarga bahwa waktu bermain dengan anak bisa dilakukan di tengah waktu produktif Anda, pada jam makan siang atau kapanpun yang Anda rasa nyaman sesuai kebiasaan di setiap keluarga.
Keempat, biarkan produktivitas yang akan menentukan berapa lama waktu kerja Anda. Lebih baik bekerja hanya 4 jam namun produktif bukan? Dibanding memaksa diri 8 jam di depan laptop padahal separuhnya dihabiskan untuk menonton Netflix.
Terakhir, tetapkan batasan. Di tengah waktu produktif Anda masih bisa meladeni ajakan anak untuk bermain, namun ada baiknya bila tidak berlama-lama, mengingat waktu produktif Anda bisa lewat tanpa terasa. Akibatnya pekerjaan jadi terbengkalai.
Sumber: strathmore.edu; intelivate.com; wheniwork.com