Apacer memanggil semua pengguna perangkat Apple yang selalu bergantung pada iTunes, iDrop, kabel transmisi untuk berbagi file dengan rekan Anda, bahkan yang tidak menggunakan produk dari Apple.
Dunia percetakan mengenal adanya offset dan digital dengan faktor yang membedakan yaitu kertas yang digunakan.
Besarnya minat serta potensi kaum muda ini tentunya membutuhkan pembekalan dan pelatihan dari pihak-pihak yang kompeten agar mereka tidak salah arah.
AXI melalui portofolio bisnisnya, PrintQoe.com, berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Top Online B2B Printing Network dalam gelaran “The 5th Printpack Indonesia Summit & Awards 2019” beberapa waktu lalu di Jakarta.
Meski saat ini kebanyakan orang lebih menyukai hal-hal yang berbau digital, kebutuhan akan dokumen fisik masih sangat tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, printer inkjet khususnya telah menjadi bagian integral dari industri manufaktur dunia.
Dunia printing atau percetakan memiliki cakupan yang sangat luas meliputi publishing, dan digital printing dengan berbagai turunannya. Hampir sebagian besar benda yang bersentuhan dengan hidup manusia memiliki unsur printing di dalamnya.
Dengan adanya kolaborasi dari PrinterQoe maka semakin memperluas peluang bisnis lain di dalam coworking space, dari mulai layanan cetak dokumen, pembelanjaan alat tulis kantor, hingga melakukan pemesanan cetak marketing tools.
PrinterQoe membuka kesempatan bagi Anda yang berminat memulai bisnis kecil-kecilan untuk menjadi partner PrinterQoe.
Sekilas pandang mungkin hasil cetak keduanya terlihat sama, namun ternyata terdapat perbedaan mendasar yang baik untuk Anda ketahui khususnya bagi Anda yang berkecimpung di bidang bisnis clothing apparel.
Kebutuhan pencetakan produk-produk hi-end yang didesain secara khusus semakin hari semakin tinggi saja, dan ini berdampak pada orang di belakang layar yaitu desainer grafis.
Perkembangan usaha percetakan di Indonesia sendiri tercatat terlihat pada tahun 1950 dimana sebanyak 23 percetakan dimiliki oleh orang asli Indonesia, 24 percetakan dimiliki oleh Belanda, dan 84 percetakan dimiliki oleh warga Tionghoa.
Perhelatan prestisius bagi pelaku bisnis cetak ini diawali dengan Seminar Presentations dan dilanjutkan dengan Awarding Night “PrintPack Indonesia Awards.”
Investasi digital printing masih berpotensi luas dan menjanjikan, ditambah lagi dengan adanya komunitas seperti startup dan creativepreneur yang banyak digeluti dan ditekuni oleh kaum muda.
Kehadiran cloud printing di Indonesia bukanlah hal yang baru, terlebih karena semakin banyaknya jasa-jasa pelayanan cetak berbasis cloud yang bermunculan baik itu di level perorangan hingga level perusahaan.